Mengelola Uang

Uang bukan lah segala-galanya. Tapi uang itu penting. Pada zaman sekarang, tanpa uang mau makan aja susah. Untuk itu, pengelolaan uang itu penting.

Berikut saya ingin menyampaikan beberapa tips mengelola uang yang sehat untuk kita. Tips ini saya peroleh dari Ibu Mike Rini Sutikno, CFP pada majalah MORE Indonesia. Berikut Tipsnya:

  1. DAHULUKAN INVESTASI. Saat uang masuk di rekening, entah gaji atau pemasukan lain, yang pertama kali harus kita lakukan adalah menyisihkan dana investasi. Sebelum membayar utang dan sejuta kebutuhan lain, transfer minimal 10 persen dari pemasukan kita ke rekening investasi, seperti tabungan berencana, deposito, reksa dana, atau saham. Jika memungkinkan, naikkan secara bertahap menjadi 30 persen. Makin besar investasi, makin cerah masa depan kita.
  2. TATA BELANJA. Hampir tiap saat kita harus mengeluarkan uang untuk bisa menjalankan aktivitas sehari-hari. Inilah yang namanya kebutuhan hidup. Namun, seringkali kita sulit membedakan kebutuhan dengan keinginan. Pengaturan jatah belanja setiap bulan pun menjadi agenda penting untuk kita. Rencanakan apa yang akan kita beli dan atur anggarannya dengan baik. Ini lebih realistis.
  3. TUNAI LEBIH BAIK. Kenapa harus membayar lebih mahal secara mencicil, jika bisa membeli lebih murah dengan tunai? Motto ‘kalau tidak berutang tidak bakal punya apa-apa’ benar-benar harus ditinggalkan. Simpan kartu kredit kita hanya untuk keperluan darurat.
  4. ANGGARAN UTANG. Membeli rumah dan mobil adalah alasan yang tepat untuk berutang. Tapi, hitung dulu kemampuan kita, daripada terjadi cicilan macet. Batasi total cicilan utang per bulan maksimal sebesar 30 persen dari gaji, sehingga kita masih bisa hidup cukup nyaman dengan sisi 70 persen.
  5. PILAH ASURANSI. Kita harus pandai-pandai memilah asuransi yang dibutuhkan. Jika kita memiliki rumah dan kendaraan, maka asuransi kebakaran untuk rumah dan asuransi mobil memang penting. Namun, kita bisa menunda membeli asuransi jiwa, jika belum mempunyai tanggungan. Terlebih lagi, jika 100 persen biaya pengobatan bisa diganti kantor atau kantor suami, maka asuransi kesehatan jadi tidak terlalu penting. Intinya, belilah yang kita butuhkan.
  6. HIDUP SEDERHANA. Menabung dan berinvestasilah sejak dini. Lakukan dalam jumlah kecil, tetapi rutin. Gunakan fasilitas auto debet bank. Setiap bulan secara otomatis dari rekening jagi ditransfer sejumlah uang ke tabungan pendidikan anak, tabungan haji, dana pensiun, reksa dana, atau saham. Biarkan sistemnya bekerja dan nikmati akumulasi kekayaan yang kita impikan di kemudian hari.
  7. DIVERSIFIKASI INVESTASI. Investasi selalu memiliki dua disi, untung dan rugi. Risikonya jika kita menempatkan seluruh uang dalam satu jenis investasi saja dan merugi, kita akan kehilangan semuanya. Paling baik adalah menyebar risiko investasi dengan mengalokasikan dana yang ada ke dalam berbagai jenis investasi dengan tingkat resiko dan keuntungan berbeda sesuai dengan tujuan keuangan kita.

Sumber: Majalah MORE Indonesia, edisi Desember 2010.

Dan Tuhan Pun Menangis

Gus Dus

Gus Dur

Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengal panggilan Gus Dur memang terkenal dengan guyonan dan anekdotnya. Berikut salah satu anekdotnya.

Suatu saat beberapa kepala negara menghadap Sang Tuhan perihal nasib negara yang ia pimpin.

Pertama bertanya Presiden Amerika Serikat katanya: “Tuhan, berapa tahun lagi negara saya bisa makmur?”

Jawab Tuhan “20 tahun lagi.”

Mendengar jawaban Tuhan sang presiden Amerika menangis sedih.

Kemudian Perdana Mentri Inggris bertanya, “kalau negeri saya perlu berapa lama baru makmur?”

Jawab Tuhan, “negeri Anda perlu waktu 25 tahun,”

Demi mendengar jawaban itu sang Perdana Mentri pun menangis.

Rupanya Presiden Indonesia tidak mau ketinggalan ingin tau berapa lama lagi rakyat Indonesia akan makmur. Maka ia bertanya kepada Tuhan “perlu berapa lama Indonesia baru makmur.”

Tapi apa yang terjadi, Tuhan tidak menjawab pertanyaan sang Presiden tapi malah menagis tersedu-sedu !!!…..

(Anekdot Dari Gus Dur)

Previous Older Entries